Jumat, 21 Desember 2012

SEJARAH MAKAM NINIKDA


SEJARAH TENTANG NINIKDA
TGH.M. MUTAWALLI YAHYA AL-KALIMI

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Sebelumnya tiang mohon ma'af kepada Bapak, Ibu dan saudara-saudara tiang sekiranya dalam tulisan di bawah niki ada kesalahan-kesalahan. Tiang pribadi memposting sedikit sejarah tentang Nininda kita TGH.M.Mutawalli agar kita sebagai generasi penerus beliau mampu meneladani akhlak beliau dan sedikit kita lebih bisa mengenal sosok diri dan kehidupan beliau. Dan inilah sedikit sejarah tentang Nininda TGH.M.Mutawalli.
Imran (H.M.Mutawalli semasa muda) dilahirkan pada Tahun 1921 M di Jerowaru Distrik Sakra pada masa itu dari pasangan H. Yahya dengan Inaq Nasar.
Pada Tahun 1927 beliau bersekolah di sekolah Belanda (Volk School/Sekolah Rakyat) sampai kelas III, kemudian melanjutkan pelajaran Beliau di Kediri Lobar pada salah seorang Tuan Guru yang terkenal kesholehannya yakni Tuan Guru Haji Lalu Abdul Hapiz (Selaparang) dari Tahun 1935 s/d 1945. Setelah itu beliau melanjutkan studinya ke tanah suci Makkah dan inilah pengalaman pertama dalam sejarah perjalanan kehidupan sekaligus perjalanan spiritual pertama beliau untuk menuju keridhaan Allah SWT. Selama 3 Tahun Beliau menimba ilmu di tanah Suci Makkah yang pada Tahun 1945 M beliau melaksanakan ibadah haji pertamanya dan berganti nama menjadi H.M. Mutawalli, hasrat beliau untuk berlama-lama di Tanah Suci Makkah tidaklah kesampaian karena pada Tahun 1947 ayahandanya memintanya untuk pulang ke tanah air. Pada Tahun itulah, awal dari perjuangan TGH.M.Mutawalli dalam membina keluarga dan membangun sumber daya masyarakat seiring dengan 2 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Selama hayatnya beliau menikahi 8 orang istri dengan 9 kali perkawinan, adapun nama-nama isteri beliau adalah :
1.    Walijah (HJ.Walijah alias Ibu Munawarah) asal penendem
2.  Sawiyah (HJ.Munaenah) asal Penendem
3. Inaq Mugits asal Batu Rentok. 
4.   Inaq Fathurrahman asal Orong Bukal
5.  Hanah (Inaq Hunaini) asal Bare Maye 
6.  Baiq Mutiari asal Bare Mayung
7.   Kartini asal Kelebuh
8.   Baiq Seruni asal Kopang.
Dari isteri pertamanya beliau Hj. Walijah dikaruniai Putra-putri : Munawarah (almh), Muhammad Sibawaihi (TGH.M.Sibawaihi), Sare'ah, Hadsiah, Abdul Khalik (Alm), Abdul Mukid, Suryo Joyo Supno (Alm), Sumarni, Masujud dan Sirmuna (Almh).
Isteri Kedua beliau H. Munaenah beliau dikaruniai Putra-putri : Munaenah (Alm), Subki Imran, Ah. Hanafie, Muharrir (Alm), Hj. Mutmainnah, Sinarhati (Almh), Tilar Negare, Minwalli (Alm), Bayan Teke, Husnawalli (Alm), Husnul Azhari dan Abdul Mu'ti Ali.
Isteri Ketiga beliau Inaq Mugits dikaruniai seorang anak yakni Abdul Mugits (Alm).
Isteri Keempat beliau Inaq Fathurrahman dikaruniai Putra-putri : Fathurrahman (Alm), Sahibul Islam (Alm), Hj. Rahimah dan H. Muhaimin.
Isteri Kelima beliau Hanah dikaruniai seorang putri yakni Hj. Hunaini.
Adapun dari Isteri keenam beliau Baiq Mutiari tidak memiliki putra maupun putri.
Isteri keenam beliau Kartini dikaruniai putra-putri : Maskute Rambitan, Sirtiningsih, Subtiningsih, Abdul Muta'alli, Khaerul Umron dan Apriandi Umron.
Dan Isteri terakhir beliau Baiq Seruni dikaruniai putra-putri : Gede Maknun, Maskan Mawalli, Nurlaili Kariani (Almh), Nurbuana Ningsih, Agus Sugandi, Januar Mutawalli dan Hisbullah.
Kondisi ekonomi TGH.M.Mutawalli dapat dikategorikan mapan, walau demikian beliau tetap memegang prinsip hidup sederhana, tidak sombong apalagi poya-poya sehingga cukuplah yang menjadi kekayaan abadi menurut beliau adalah kekayaan amal sholeh yang diperbuat di dunia yang hasilnya akan dituai di akhirat kelak. Prinsip beliau ini merupakan wujud dari Sabda Baginda
Nabi Muhammad SAW yang artinya : "Bukanlah kehidupan serba "wah" dan mewah itu karena faktor harta kekayaan yang dimiliki, tetapi kekayaan yang haqiqi sebetulnya adalah ada pada "hati yang kaya"/ kekayaan hati" (Kitab Mukhtar al-Ahadits Annabawiyah, Daar Almisrhriyyah : Kutub Atturats al-Islamy.
Dan cukuplah kebahagiaan beliau dengan memiliki kita sebagai anak-cucu keturunan yang dapat membahagiakannya di alam Barzah dengan berkat do'a-do'a kita.
Yang terakhir kepada Bapak, Ibu dan saudara-saudara tiang yang kebetulan mampir di Web niki dan yang masih dikaruniai rahmat hidup dan kesehatan, marilah kita menghadiahkan Do'a kepada Nininda kita dan keluarga yang telah mendahului kita semoga bisa diterima di sisi Allah sebagai Kekasih-Nya. Amin Allahumma Amin. Akhirul Kalam Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar